Tanaman jati merupakan tanaman tropika dan sub tropika yang sejak abad
ke-9 telah dikenal sebagai pohon yang memiliki kualitas tinggi dan
bernilai jual tinggi. Tanaman jati yang tumbuh di indonesia berasal dari
India. Tanaman ini mempunyai nama ilmiah Tectona grandis Linn.f.
(Sumarna,2003).
a. Klasifikasi
Menurut Sumarna (2003), sistem klasifikasi tanaman jati mempunyai
penggolongan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Species :
Tectona Grandis Linn.f
2. Ciri-ciri Botani
Menurut Atmosuseno dan Khaerudin (1996), ciri-ciri botani tanaman jati
adalah sebagai berikut :
- Warna kayu terasnya cokelat muda, cokelat kelabu sampai cokelat merah
tua, atau merah cokelat. Adapun warna kayu gubalnya putih atau kelabu
kekuningan. Daun berukuran lebar dan sedikit berbulu.
- Pohon dapat mencapai tinggi 45 m dengan panjang batang bebas cabang
antara 15-20 m dan diameter mencapai 50-220 cm. Bentuk batang tidak
teratur dan beralur. Batang pohon jati yang sudah masa tebang apabila
dipotong secara melintang akan terlihat beralur-alur artistik dalam
kayunya yang kita kenal dengan istilah lingkaran tahun.
- Umumnya pada bulan Oktober – juni, pohon jati mulai berbunga. Buah
masak pada bulan Juli – Desember. Biji jati termasuk mempunyai daya
kecambah rendah, hanya sekitar 35 – 58%. Jumlah biji kering per Kg
sekitar 1.500 butir.
Ciri-ciri Jati menurut Hardjodarsono (1976) adalah sebagai berikut :
- Bentuk pohon besar pada umur 100 tahun dengan tinggi 25-50 meter
menurut bonitsit
- Batang dapat bulat dan lurus apabila tumbuh ditempat yang subur, tapi
pada tanah-tanah yang kurang subur dan tegakan yang kurang rapat serta
akibat dari kebakaran dan pengembalaan mempunyai kecenderungan untuk
melengkung. Batang-batang yang besar biasanya menunjukkan penampang yang
tidak rata.
- Tajuk tidak beraturan, berbentuk bulat telur, terpasang agak rendah
di tegakan-tegakan yang kurang rapat.
- Bentuk dahan bengkok-bengkok dan berlekuk-lekuk, bercabang banyak
dengan ranting-ranting yang kasar, berpenampang empat persegi dan
berbulu banyak.
- Daun berhadapan, berpucuk lancip dan bertangkai pendek. Bagian atas
hijau kasar, bagian bawah daun hijau kekuning-kuningan, berbulu halus.
Dengan diantaranya rambut-rambut kelenjar merah mengembung, kalau
dirusak daunnya menjadi merah.

- Susunan bunga banyak terminal, bulir-bulir bercabang tersusun,
berbulu halus, panjang 40-70 cm dan lebar 55-80 cm dengan banyak sekali
bunga-bunga kecil, putih, berkelamin dua. Pada musim berbunga
menyebabkan tajuk berwarna keputih-putihan.
- Buahnya berkulit keras, bulat agak berkeping dengan garis tengah 5-34
mm dengan inti beruang 3, 4, 6, atau 7 berwarna putih dan sangat keras.
Pada dasanya terdapat 4 lubang kecil yaitu ujung alur-alur inti yang
menyatu di tengah-tengah inti. Biasanya buah berbenih satu, jarang
berbenih dua dan hampir tidak pernah berbenih tiga atau empat. Buahnya
masak dalam musim kering yang berikutnya dan jatuh pada musim kemarau
atau pada awal musim hujan berikutnya, hasil biasanya banyak tapi tidak
sama tiap tahunnya.
- Pembungaan biasanya tiap tahun berbunga dengan lebat mulai pada awal
musim hujan, dan bila air cukup dapat berbunga di musim kering (didaerah
aliran sungai).
- Susunan akar di waktu muda bisa dikatakan cepat pertumbuhannya, dalam
hal ini jati termasuk jenis cepat tumbuhnya. Tidak lama akar
tunggangnya bercabang-cabang sehingga akar pokok tidak nyata lagi.
Akar-akar yang tumbuh ke samping membuat cabang-cabang pula yang arahnya
tegak lurus ke bawah. Bila keadaan tanahnya baik (aerasi baik,
tanahnya, air tanah dalam) susunan akar dapat mencapai 1,5 – 2 m,
kadang-kadang 3 m kedalamnya. Apabila tanah dalam keadaan tidak baik,
susunan akarnya dangkal sekitar 70 – 80 cm.
- Kulit kayu cokelat kuning keabuan, pecah-pecah menurut alur
memanjang, lepas bersisik. Penampang berlapis, cokelat keabuan, hijau
daun dan lentisel-lentisel tidak kelihatan.
Menurut Poerwowidodo (1990), struktur hutan alam jati terdiri atas
beberapa lapisan tajuk, yaitu :
- Lapisan pertama terdiri dari tumbuhan pohon yang selalu hijau.
- Lapisan kedua dan ketiga terdiri dari tumbuhan pohon yang menggugurkan
daun di musim kemarau.
- Lapisan keempat terdiri dari tumbuhan semak.
- Lapisan kelima berupa tumbuhan permukaan tanah, termasuk semai-semai
tumbuhan.
Kami Meyediyakan Bibit Jati Solomon Super Bisa infoo 082337421173